ο»Ώtarian hanya menghendaki musik pada bagian awal tari, sedangkan untuk selanjutnyatarian tersebut menggunakan penari untuk menggantikan musik atau iringantari. Peranan musik tidak selalu mengikuti gerak tarinya, musik hanya sekedar membantu membuat suasana tertentu seperti yang dikehendaki oleh garapan tarinya. Tata Panggung Suatu pertunjukan selalu membutuhkan tempat atau ruangan untuk menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Penataan panggung untuk pertujukan tari hendaknya tidak menempatkan benda-benda tidak mendukung pertunjukan tari, karena akan mengganggu aktivitas penari. Panggung adalah tempat untuk pertunjukan dua jenis panggung, yaitu panggung tertutup dan panggung terbuka. Panggung tertutup dikenal juga dengan panggung proscenium. Cirinya adalah penari dapat dilihat dari satu arah, yaitu dari depan penonton dan panggung ini berada didalam suatu ruangan yang disebut auditorium. Panggung terbuka adalah panggung di tempat terbuka dan berbentuk arena. Macam-macam arena adalah tapal kuda, lingkaran, setengah lingkaran juga sebuah dari panggung ini adalah penonton dapat dilihat dari segala arah Pekerti, 2008 Tata Rias Walaupun elemen pokok dari seni tari adalah gerak, namun bentuk visualnya tidak bisa lepas dari hubungan seni-seni lainnya, diantaranya seni rupa merupakan faktor yang ikut menyempurnakan wujud sebuah tarian, yaitu tata rias membantu memperkuat ekespresi penari dan untuk menambah daya tarik tari harus kelihatan bersih dan rapi serta garis- garis rias harus jelas sesuai dengan karakter rias dalam pertunjukan tari tidak hanya tata rias wajah, tetapi juga tata rias rambut. Tata rias panggung dibedakan menjadi dua, yaitu tata rias panggungpentas biasa tertutup dan tata rias panggung arena tata rias panggung tertutup dianjurkan agar lebih tebal, karena biasanya penonton melihat pertunjukan dalam jarak yang cukup jauh; sedangkan untuk tata rias arena atau terbuka seringkali penonton berada lebih dekat dengan pertunjukan, sehingga rias tidak perlu terlalu tebal dan yang lebih utama harus nampak lebih halus atau rapi. Ketepatan dan kerapian dalam pemakaian alat rias akan membantu mengekspresikan peranan atau menambah daya tarik penyajian tari Jazuli, 199419-20. Seorang perias wajah memerlukan keahlian khusus dan harus benar-benar memahami anatomi wajah yang dirias, sehingga dapat menghasilkan rias wajah seperti karakter tarinya. Ada tiga jenis tata rias wajah, yaitu 1 rias korektif, 2 rias fantasi dan 3 rias karakter. Rias korektif adalah rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian- bagian wajah yang tidak sempurna. Seperti memperbaiki bentuk alis, bentuk hidung, dan bentuk bibir. Rias fantasi adalah rias wajah hasil dari angan-angan atau imajinasi. Rias karakter adalah rias wajah untuk tujuan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari Pekerti, 2008 Tata Busana
Tatarias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/menentukan watak di atas pentas. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain di atas panggung/pentas dengan suasana yang sesuai dan wajar (Harymawan, 1993: 134).
Bukan hal yang tabu lagi, jika ketika kita melihat sebuah film, para aktor dan aktris menggunakan pakaian dan make-up yang sangat mendukung jalannya cerita. Bahkan ada yang menggunakan pakaian serta make-up yang tak lazim ada dalam kehidupan sehari-hari. Dalam film zombie misalnya. Itulah salah satu fungsi dari penggunaan kostum dan tata rias. Pemegang atau penanggung jawab dari tersediannya kostum dan make-up disebut sebagai penata artistik. Dimana bertugas dalam menyiapkan pakaian yang akan digunakan pemain dari awal hingga akhir cerita, serta berkewajiban untuk merias pemain sama seperti tuntutan dalam sebuah cerita. Adanya kostum dan tata rias ini akan membantu penonton semakin tertarik dengan film yang ditayangkan. Jika kostum dan make up yang digunakan cocok dan terlihat seirama, maka akan membuat ketertarikan penonton dalam melihatnya. Beda halnya jika make up dan kostum yang dipakai oleh pemain tidak sesuai dengan keadaan cerita yang sesungguhnya, maka akan membuat penonton kecewa dan akan menurunkan kualitas film walaupun cerita yang dibuat sangat menarik. Bagi Anda yang lagi bergulat dalam dunia perfilman atau menyukai dunia audio video, tentunya Anda harus paham apa itu kostum dan tata rias, serta bagaimana memberikan kostum dan tata rias yang sesuai dengan cerita hingga bisa diterima baik oleh penonton. Dalam artikel ini, penulis akan mengulan masalah kostum dan tata rias dalam film yang tentunya akan menambah wawasan belajar mu. Kostum dalam film Kostum ialah, segala sesuatu yang dikenakan oleh para pemain baik itu berupa baju maupun aksesoris yang melekat dalam tubuhnya. Termasuk dari aksesoris yaitu seperti tas, sepatu, gelang, kalung dan segala sesuatu yang melekat pada tubuh pemain. Dalam dunia perfilman, baju bukan hanya dijadikan sebagai penutup tubuh, namun baju ini memiliki beberapa fungsi yang tentunya sesuai dengan konteks naratif yang ada. Penggunaan kostum yang tepat akan mampu meyakinkan penonton dalam melihat film yang ada. Karena dengan adanya kostum akan membantu penonton mengetahui siapa tokoh dan latar belakang dari tokoh. Terdapat perbedaan antara kostum masa silam dengan kostum masa kini dan juga kostum masa depan. Kostum pada masa silam mengacu pada dokumentasi yang berhubungan dengan sejarah. Berbeda dengan kostum masa depan yang membutuhkan imajinasi dan kreatifitas pada perancangan nya. Terdapat beberapa fungsi dari kostum yang tentunya akan membantu para penonton diantaranya adalah a. Ruang dan Waktu Sama halnya dengan setting, kostum ini juga merupakan salah satu aspek yang sangat mudah untuk dikenali dan diidentifikasi dalam penentuan ruang dan waktu terjadinya peristiwa. Kostum dan setting lokasi adalah kesinambungan yang tidak dapat untuk dipisahkan karena mereka hidup saling berdampingan. Setting lokasi dan kostum haruslah senada dan seimbang. Seperti contoh ketika membuat film bertemakan sejarah kerajaan, setting yang digunakan harus sesuai dengan latar waktu pada zaman kerajaan dan diimbangi dengan kostum yang dikenakan orang terdahulu pada zaman kerajaan. b. Status Sosial Dengan adanya kostum, maka akan menentukan kelompok, kelas dan status sosial para pelaku cerita. Penggunaan kostum mewah dan megah akan menandakan status sosial kalangan menengah atas, sedangkan penggunaan kostum yang compang-camping akan menandakan status sosial menengah ke bawah. Baca juga Pengertian Mise en scene Penggunaan kostum secara detail biasanya ada pada tokoh utama dalam cerita dari pada tokoh-tokoh yang lainnya. Karena tokoh utama akan membawa jalannya cerita dari awal hingga akhir, oleh karena itu kostum akan menonjol padanya. Jika seorang sineas membuat film yang menceritakan masa silam, maka pemakaian kostum yang berstatus sosial tinggi lebih dominan menggunakan pakaian atau busana yang mewah, megah dan elegan dari pada para dayangnya. c. Kepribadian Pelaku Gambaran karakter dan perilaku tokoh dalam cerita, dapat dijelaskan dengan menggunakan kostum. Setiap karakter tentunya memiliki ciri khas yang berbeda-beda satu sama lainnya, hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan kostum yang dikenakan oleh pemain. Hal ini dapat dijumpai dalam film bertemakan remaja, dimana siswa berkaca mata menandakan bahwa siswa tersebut adalah seorang yang suka membaca buku atau kutu buku dan juga siswa yang pintar. d. Warna sebagai simbol Bukan hanya kostum saja, warna dari penggunaan kostum juga akan memberikan sebuah simbol-simbol tertentu yang akan menambah keindahan dari sebuah cerita. Seperti contohnya penggunaan kostum yang berwarna hitam, memiliki simbol yang bermakna sebuah kejahatan, sedangkan untuk penggunaan kostum berwarna putih memiliki simbol yang bermakna sebuah kebaikan. Biasanya penggunaan simbol dengan warna ini dapat dijumpai dalam film fantasi atau pun dongeng. Seperti dongeng bawang merah dan bawang putih contohnya. e. Motif Penggerak Cerita Jika Anda pernah melihat film Cinderela dan sepatu kaca, maka penggunaan kostum itu berfungsi sebagai motif penggerak dalam cerita. Adapun dalam film nenek lampir yang memakai kostum dan memiliki tongkat sihir yang menjadi atribut wajib bagi mereka. Itulah yang dimaksud kostum sebagai motif penggerak dalam cerita, dalam artian bahwa kostum yang digunakan akan berkaitan dalam sebuah adegan cerita dan akan mendukung jalannya sebuah cerita f. Image Dengan penggunaan kostum dapat menjadikan image pelaku cerita atau bintang dalam film yang dimainkan nya. Seperti kostum yang digunakan oleh Batman, Spiderman, Superman dan masih banyak lagi. Baca juga Jenis jenis film Image ini dapat dilihat dari perkembangan dari masa ke masa walaupun kostum yang dikenakan selalu mengalami perubahan, namun penonton tetap saja dapat mengenali tokoh superhero tersebut. B. Tata Rias Tata rias dalam pembuatan film Tata rias ialah sesuatu yang diterapkan dengan tujuan untuk merubah penampilan seseorang, baik itu dari segi umur, wajah, sifat bahkan bangsa agar sesuai dengan tokoh yang diperankannya. Salah satu fungsi dari tata rias adalah untuk menggambarkan luka lebam pada wajah, merubah menjadi sosok yang diinginkan, sosok manusia yang unik, penggambaran usia, bahkan merubah menjadi sosok nonmanusia. Penggunaan tata rias ini didasari karena wajah pemain tidak sesuai dengan karakter atau kebutuhan dalam cerita. Dalam cerita film, biasanya sering dijumpai seorang aktor atau aktris yang memerankan tokoh yang memiliki usia lebih muda atau lebih tua dari usia yang sesungguhnya. Dalam hal inilah tata rias dipergunakan. Baca juga Plot dalam film Dalam film biografi, tata rias karakter ini biasanya digunakan untuk menyamai wajah pemain asli pada tokoh yang diperankannya. Dan dalam film bergenre horor, animasi, superhero menggunakan tata rias ini sebagai metode perubahan wajah nonmanusia yang unik. Dalam film horor biasanya akan banyak ditemui berbagai macam jenis karakter nonmanusia, seperti pocong, kuntilanak, zombie, vampir dan banyak lainnya. Beberapa film, menggunakan tata rias ini sebagai pembeda untuk seorang pemain, jika ia bermain dalam peran yang berbeda dalam satu film atau biasa disebut sebagai multi peran yang dapat dijumpai dalam genre komedi. Antara kostum dan juga tata rias, keduanya memiliki perannya masing-masing dalam pembuatan film dan tidak dapat dihilangkan salah satu diantaranya. Demikianlah artikel mengenai kostum dan tata rias dalam film, semoga artikel ini bermanfaat dan mampu menambah wawasan Anda dalam dunia perfilman. Dan jangan lupa baca artikel kami yang lainnya.
Parapenata dan kru artistik dalam pementasan biasanya terdiri dari manajer panggung, penata musik, penata panggung, penata rias busana, penata lampu, penata properti, dan pekerja panggung (stage crew). Pengertian Tata Lampu Pentas Teater dan Lainnya
FTlEBG.